1. Emping Melinjo

Desa Lebakwana Merupakan Desa penghasil emping melinjo, ini merupakan mata pencaharian yang dihasilakan oleh para rumah tangga, dulu mereka hanya membuat bahkan ada juga yang kuli tidak mengemas dan menjual langsung kepada konsumen tapi dijual kepada pengepul dengan harga murah, tetapi sekarang emping melinjo sudah berkembang pesat dan harga penjualan sudah mahal dujual dengan harga 40 ribu sampai 60 ribu perkg nya. Desa juga ikut serta mendukung perkembangan empimg melinjo dengan mengadakan pelatihan bagaimana cara memasarkan dan mengembangkan agar produksi emping semakin maju dan menigkat di Desa Lebakwana, pembuatan emping sendiri dubuat secara manul melinjo disangrai dengan pasir, dan tumbuk dengan palu dujemur dubawah terik matahari, di pasarkan didaerah sendiri sampai keluar kota, di Desa Lebakwawana sendiri sudah ada koperasi yang dinamai Koperasi Subur Makmur.

2. Lio Bata/ Produksi Bata Merah

Ada sebagian warga yang menyewa tanah ke pada warga lain yang berminat menyewakan tanah mereka, kemudian bekerja sama dengan pengelola batu bata yakni mayoritas orang jawa unutk memproduksi batu bata, pembuatan batu bata merah itu sendiri dilakukan secara manual akan tetapi sekarang ini sudah menggunakan mesin, keberadaan produksi batu bata ini berpengaruh kepada perekonomian sebagian besar masyarakat Desa Lebakwana. Bata yang sudah matang biasa nya dijula sampai keluar kota.